Thursday, September 21, 2017

Berpilu Rindu



Aku percaya itu tidak bisa
Bahwa aku mencintaimu, itu tidak masuk akal
Bahwa itu adalah diam, bahwa aku kesepian
Aku mencoba berbohong pada diriku sendiri, tapi aku tidak bisa menyembunyikannya lagi
Aku pikir aku cinta kamu, aku pikir itu apa itu?’
Karena aku merindukanmu, setiap kali kau tidak berada di sekitar
Aku tidak bisa melakukan apa-apa
Dan aku terus memikirkan
mu
Setiap kali
aku menyadari ini, aku pikir aku jatuh untukmu~ aku jatuh untukmu
Aku tidak tahu, tapi sekarang aku membutuhkanmu
Tiba-tiba, jauh di hatiku
Aku bisa melihat di mana
kamu telah menetap
Kita adalah pasangan yang aneh, menjadi teman adalah yang terbaik
Tidak ada yang cocok dengan
kita
Bagaimana kita bisa berkencan, itu gila bicara
Jadi aku berkata dan buat, tapi aku tidak ingin melakukan itu lagi
Mengapa aku tidak tahu, bahwa itu adalah
kamu
Kenapa aku tidak tahu, kau benar di depanku.
Selama ini kau benar oleh
ku
Mengapa aku hanya melihat cinta sekarang

-Full House Theme Song

Thursday, September 14, 2017

Jauh

mereka bilang ini pilu
aku menyebutnya ini rindu
mereka bilang ini derita
aku menyebutnya sebagai cerita

//jika ada yang menerbangkan jalan
maka aku memilih jalan menuju peraduan
jika ada yang menenggelamkan malam
maka aku memilih malam menuju kesetiaan
;biar gelap, diujung sana ada cahayamu

//kututup jalan ditengah malam
meski kadang pilu menjadi dendam
setidaknya malamku tidak pernah tersesat

Cerita Kambing Hari Ini



 
Mungkin tidak untuk menggurui atau sekedar memamerkan diri tentang apa yang harusnya terjadi, bahwa cinta memang tidak pernah membatasi siapa pun untuk memiliki.
Dalam beberapa hari ini setiap pagi aku selalu keluar pesantren membeli konsumsi salah satu pengajar materi pembelajaran, seperti biasanya, tidak ada hal yang berarti. Lari pagi – membeli – lalu kembali. Dengan jaket hitam yang tetap setia menemani.
Hanya saja untuk hari ini, aku harus melihat dua ekor kambing berusaha menyeberangi jalan, jantan dan betina. Ketika berada ditengah jalan, mobil pick-up membawa tumpukan bal tembakau lewat dengan kecepatan tinggi, berusaha menghindar dengan tidak lagi melewati jalur kiri, mengambil jalan orang lain, biar melanggar asal tidak mencederai.
Sialnya tidak hanya satu mobil yang mencoba melintasi, mobil yang kedua mencoba mengikuti, kambing yang pelan berlari harus tertabrak oleh bagian kiri lampu mobil. PYARR, kaca lampu pecah berhamburan terkena tanduk panjang si jantan, si betina yang sudah terkadung pergi harus kembali menjemput ’kawan’ mencoba memberi perhatian. Roda mobil menginjak tali, si jantan tak dapat berjalan sempurna karena pincang dikaki. Aku menarik tali, menyuruh pengemudi untuk bergeser sedikit maju.
Aku dimarahi: “mangkana mun ngowan embi’en tale’e ma’ ta’ ajhelen ka tenga jhelen” aku menimpali “ta’ langkong kawle coma kun ngampong lebet ta’ oning.”
Kini aku mengerti, bahwa memberi perhatian tidak untuk memamerkan diri, hanya berusaha memberi tahu kalua kita peduli, terlebih pada pasangan yang sangat dicintai. Dan kambing telah mengajarkanku hari ini, di pagi saat aku merindu sang kekasih pujaan hati, Ris!