Ada
suatu keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal
atau bangkrut yaitu terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan.
Pemimpin
perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka didalam setiap
perusahaan. Statistik perkembangan perusahaan menunjukkan bahwa setiap
perusahaan yang baru berdiri, kira-kira 50% gagal dalam tempo 2 tahun dan pada
akhir tahun kelima hanya tinggal 30% yang masih jalan. Pada umumnya kegagalan
itu disebabkan oleh kepemimpinan yang tidak efektif, mereka tidak mampu
memimpin karyawan, tidak bisa bekrja sama dengan orng lain atau mereka tidak
bisa menguasai, mengendalikan diri sendiri. Berbagai kekeliruan terjadi dibawah
kepemimpinannya.
Seorang
wirausaha yang baik adalah soerang pemimpin dalam bisnis, haruslah orang yang
dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta
mengarahkan para karyawannya.
A. Definisi
George
R. Terry mengatakan bahwa leadership is the activity of influencing people to strive
willingly for group objectives.
Harold
Koontz & Cyril O’Donnell juga mengatakan hal yang sama bahwa, state the leadership is influencing people to
follow in the achievement of a common goal. (Hersey & Blanchard,
1977:84).
Ada
banyak definisi kepemimpinan, sama seperti banyaknya orang yang membuat
definisi itu. Namun berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama
yang tercakup dalam kepemimpinan:
1.
Kepemimpinan
melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang wiausaha akan
berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang
mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
2.
Kepemimpinan
menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk
memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyaman diangkat
menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu.
3.
Kepemimpinan
menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
B. Pendekatan
Dalam Kepemimpinan
Dua
pendekatan utama dalam rangka mempelajari kepemimpinan, yaitu:
1) Pendekatan sifat-sifat
Antara
pemimpin dan bukan pemimpin dapat dilihat dengan mengidentifikasi sifat-sifat kepribadiannya.
Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdafat sifat-sifat tertentu pada
pemimpin, antara lain: memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Seorang pemimpin
memiliki tingkat inteligensi yang tinggi. Hanya dalam mengungkapkan sifat-sifat
ini sering kali muncul pertentangan sifat seperti dinyatakan seorang pemimpin
harus ramah tapi tegas, suka merenung tapi aktif, stabil emosional tapi fleksibel,
berkeras hati tapi kooperatif.
Seorang
pemimpin merupakan seseorang yang populer di lingkungannya, dia mempunyai
banyak insiatif, kreativitas, ini menunjukkan sebagai asli hasil pemikirannya,
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan,, berambisi untuk maju, tekun bekerja
tanpa kenal lelah, tidak mau menyerah walaupun berhadapan dengan halangan dan
rintangan yang berat, dan kemampuan berkomunikasi. Yang amat penting dalam
berkomunikasi ini ialah adanya sifat-sifat konsistensi, dan kejujuran dalam
segala percakapan, komunikasi yang dilakukannya terhadap semua orang.
Selanjutnya
ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku pemimpin tapi
berkorelasi tidak teralalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya
diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran berbicara.
Meskipun
dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya, namun
ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para pemimpin (Andy
Undap, 1983:29).
1.
Pendidikan
umum yang luas, seorang yang berpendidikan akan mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan keterampilann kepemimpinan.
2.
Kematangan
mental, hal ini akan terlihat pada kestabilan emosional, tidak mudah
tersinggung, tidak gampang marah dans ebagainya.
3.
Sifat
ingin tahu, sifat ini mendorong pemimpin untuk menyelidik, inovatif dan
kreatif.
4.
Kemampuan
analitis, kemampuan menganalisa gejala-gejala informasi yang diterima untuk
dapat mengambil keputusan yang positif dan berguina untuk kemajuan bisnisnya.
5.
Memiliki
daya ingat yang kuat. Seorang wirausaha akan beradapan dengan banyak orang
berbagai sifat perilkau sehingga diperlukan kemampuannya untuk mengingat, ini
akan sangat membantu proses kepemimpinannya.
6.
Integratif.
Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian terpadu, tidak terpecah-pecah yang
membuat dia terombang ambing.
7.
Keterampilan
berkomunikasi. Hal ini dangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan lingkungan
bisnisnya.
8.
Keterampilan
mendidik, memberi petunjuk dan mendidik para karyawan dalam beberapa hal yang
yang berhubungan atau tidak dengan pekerjaan.
9.
Rasional
dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan yang diambil harus
berlandaskan pemikiran sehat, rasional dan objektif, tidak pilih kasih dan
tidak emosional.
10.
Pragmatisme.
Membuat keputusan harus sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.
11.
Naluri
prioritas, menetapkan skala prioritas apa yang harus dikerjakan terlebih
dahulu.
12.
Pandai
mengatur waktu, mampu bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan waktu
secara efesien.
13.
Kesederhanaan.
14.
Sifat
keberanian, keberanian untuk mengambil keputusan dengan mengajak beberapa orang
diantara banyaknya karyawan yang dimilki.
15.
Kemauan
mendengar, menggali informasi dan mendengar ide dan keinginan karyawan, untuk
pertimbangan saat mengambil keputusan.
2) Pendekatan keperilakuan (behavioral
approach)
Dalam
hal ini dilihat pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi
karyawannya. Perilaku ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan
antar karyawan. Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua
dimensi, yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan, yang dijabarkan menjadi
empat tingkat model efektivitas kepemimpinan. Menurut teori ini kepeimpinan
terdiri atas empat sistem, yaitu:
1.
Exploitative
authoritative, tidak ada
kepercayaan kepada bawahan. Pemimpin ini selalu menggunakan ancaman dan hukuman
pada bawahan.
2.
Benevolent
authoritative, adanya
kepercayaan namun disertai ancaman dan hukuman. Komunikasi tanpa kepercayaan.
3.
Consultative,
sedikit kepercayaan. Proses pengambilan untuk hak penting tetap
berada ditangan pemimpin, tetapi kepercayaan sudah merupakan dasar komunikasi.
4.
Participative,
kepercayaan penuh dan komunikasi yang terbuka. Sistem yang ideal.
C. Sebab-sebab
Munculnya Pemimpin
Ada
tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini Kartono,
1983: 29)
1)
Teori genetis
Teori
ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat
dibuat.
2)
Teori sosial
Teori
ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang
calon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin
yang hebat dikemudian hari.
3)
Teori Ekologis atau Sintetis
Teori
ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang
memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui
pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi sebagai seorang
pemimpin.
D. Sifat-sifat
Pemimpin
Ordway
Ted mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut: (Kartini Kartono,
1983:37)
1)
Energi
Jasmaniah dan Mental
Seorang
pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak
akan pernah habis.
2)
Kesadaran
Akan Tujuan dan Arah
Ia
memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan yang
terarah.
3)
Antusiasme
Dia
yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberi harapan sukses dan
membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4)
Keramahan
dan Kecintaan
Sifat
ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain, sehigga menimbulkan
kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan berkorban untuk
mencapai kesuksesan perusahaan.
5)
Integritas
Seorang
pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepenanggungan dengan para
karyawannya dalam menjalankan perusahaan.
6)
Penguasaan
Teknis
Agar
pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka ia harus menguasai suatu
pengetahuan atau kemampuan teknis.
7)
Ketegasan
Dalam Mengambil Keputusan (Decisiveness)
Dia
harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehingga dia mampu
meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam
pelaksanaannya.
8)
Kecerdasan
Melihat
dan memahami sebab dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar
dan mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif.
9)
Keterampilan
Mengajar (Teaching Skill)
Seorang
pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik, memotivasi
karyawannya untuk berbuat sesuatu yang menguntungkan perusahaan.
10)
Kepercayaan
(Faith)
Jika
seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul kepercayaan dari
bawahan terhadap pemimpin.
E. Tipe Kepemimpinan
Beberapa
tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut: (Kartini Kartono,
1983:69)
1.
Tipe
kharismatik
Merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan
diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai keistimewaan tertentu.
2.
Tipe
paternalistik dan maternalistis
Bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai
seorang ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin ini kurang memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk berisiatif dan mengambil keputusan.
3.
Tipe
militeristis
Banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atasan ke
bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh,
penuh acara formalitas.
4.
Tipe
otokratis
Berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
5.
Tipe
laissez faire
Membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri. Pemimpin hanya
merupakan simbol yang tidak meiliki keterampilan
6.
Tipe
populistis
Mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-nilai
masyarakat tradisional.
7.
Tipe
administratif
Pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administratif
secara efektif. Diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan
perkembangan sosial.
8.
Tipe
demokratis
Berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan kepada
pengikutnya. Menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar
karyawan.
F. Keterampilan
Pemimpin (Leadership Skills)
1.
Technical skills
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha merupakan pemimpin
yang dapat menyusruh orang lain mengerjakan suatu pekerjaan namun dia harus
mampu melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan tertentu.
2.
Human skills
Kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama orang
lain.
3.
Conceptual skills
Kemampuan berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk
model kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.
G. Power
Power
atau kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ada perbedaan
antara power dan authority. Authority adalah kekuasaan yang diberikan oleh
pemimpin tertinggi kepada seseorang, sedangkan power adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh pimpinan yang didasarkan kepada kepribadian, kegiatan dan
situasi. Ada beberapa tipe keuasaan:
1.
Personal power, juga disebut referent power atau charismatic
power yaitu power yang melekat pada diri pemimpin. Pemimpin ini mempunyai
daya tarik untuk menarik pengikutnya.
2.
Legitimate power, kekuasaan yang datang karena pengangkatan dari
institusi yang lebih tinggi seorang kepala bagian pada sebuah perusaahn secara
sah diangkat oleh surat keputusan pimpinan perusahaan.
3.
Expert power, kekuasaan yang diperoleh oleh pimpinan karena dia
mempunyai pengetahuan dan keistimewaan tertentu.
4.
Political power, berasal dari penunjukkan kelompok. Pemimpin ini
mampu bekerja sama dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat sehingga
mengangkat dia menjadi pemimpin.
H. Fokus
Kepemimpinan
Pemimpin
yang baik ialah pemimpin yang tiga arah. Ia berusaha memimpin ke atas, lead
up, yaitu mempengaruhi pimpinannya, dan meringankan beban atasan. Dia
juga memimpin ke samping, lead across, yaitu membantu koleganya untuk
mencapai hal produktif, dan memperoleh rasa saling hormat. Dan seterusnya
memimpin ke bawah, lead down, yaitu membantu anak buah untuk menggali
potensinya. Dalam hal tugas, pemimpin tidak terbatas pada anak buah, tapi juga
ke samping dan ke atas.
Pemimpin
yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri, dengan cara
menginjak kebawah, menyikut kesamping dan menjilat keatas. Dia maju melalui
penderitaan orang lain, merugikan pihak lain.
Kepemimpinan
juga merupakan sebuah perjalanan pembelajaran. Perjalanan menjadi seorang
pemimpin membutuhkan cara berpikir yang baru, keahlian baru dan kebiasaan baru.
Semakin tinggi posisi seseorang, makin besar tanggung jawab, makin besar dampak
potensialnya.
No comments:
Post a Comment