Saturday, October 19, 2019

Kepemimpinan secara Umum


Ada suatu keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal atau bangkrut yaitu terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan.
Pemimpin perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka didalam setiap perusahaan. Statistik perkembangan perusahaan menunjukkan bahwa setiap perusahaan yang baru berdiri, kira-kira 50% gagal dalam tempo 2 tahun dan pada akhir tahun kelima hanya tinggal 30% yang masih jalan. Pada umumnya kegagalan itu disebabkan oleh kepemimpinan yang tidak efektif, mereka tidak mampu memimpin karyawan, tidak bisa bekrja sama dengan orng lain atau mereka tidak bisa menguasai, mengendalikan diri sendiri. Berbagai kekeliruan terjadi dibawah kepemimpinannya.
Seorang wirausaha yang baik adalah soerang pemimpin dalam bisnis, haruslah orang yang dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta mengarahkan para karyawannya.

A. Definisi
George R. Terry mengatakan bahwa leadership is the activity of influencing people to strive willingly for group objectives.
Harold Koontz & Cyril O’Donnell juga mengatakan hal yang sama bahwa, state the leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal. (Hersey & Blanchard, 1977:84).
Ada banyak definisi kepemimpinan, sama seperti banyaknya orang yang membuat definisi itu. Namun berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
1.      Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang wiausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
2.      Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyaman diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu.
3.      Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.

B. Pendekatan Dalam Kepemimpinan
Dua pendekatan utama dalam rangka mempelajari kepemimpinan, yaitu:
1) Pendekatan sifat-sifat
Antara pemimpin dan bukan pemimpin dapat dilihat dengan mengidentifikasi sifat-sifat kepribadiannya. Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdafat sifat-sifat tertentu pada pemimpin, antara lain: memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Seorang pemimpin memiliki tingkat inteligensi yang tinggi. Hanya dalam mengungkapkan sifat-sifat ini sering kali muncul pertentangan sifat seperti dinyatakan seorang pemimpin harus ramah tapi tegas, suka merenung tapi aktif, stabil emosional tapi fleksibel, berkeras hati tapi kooperatif.
Seorang pemimpin merupakan seseorang yang populer di lingkungannya, dia mempunyai banyak insiatif, kreativitas, ini menunjukkan sebagai asli hasil pemikirannya, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan,, berambisi untuk maju, tekun bekerja tanpa kenal lelah, tidak mau menyerah walaupun berhadapan dengan halangan dan rintangan yang berat, dan kemampuan berkomunikasi. Yang amat penting dalam berkomunikasi ini ialah adanya sifat-sifat konsistensi, dan kejujuran dalam segala percakapan, komunikasi yang dilakukannya terhadap semua orang.
Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku pemimpin tapi berkorelasi tidak teralalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran berbicara.
Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya, namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para pemimpin (Andy Undap, 1983:29).
1.      Pendidikan umum yang luas, seorang yang berpendidikan akan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan keterampilann kepemimpinan.
2.      Kematangan mental, hal ini akan terlihat pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah dans ebagainya.
3.      Sifat ingin tahu, sifat ini mendorong pemimpin untuk menyelidik, inovatif dan kreatif.
4.      Kemampuan analitis, kemampuan menganalisa gejala-gejala informasi yang diterima untuk dapat mengambil keputusan yang positif dan berguina untuk kemajuan bisnisnya.
5.      Memiliki daya ingat yang kuat. Seorang wirausaha akan beradapan dengan banyak orang berbagai sifat perilkau sehingga diperlukan kemampuannya untuk mengingat, ini akan sangat membantu proses kepemimpinannya.
6.      Integratif. Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian terpadu, tidak terpecah-pecah yang membuat dia terombang ambing.
7.      Keterampilan berkomunikasi. Hal ini dangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan lingkungan bisnisnya.
8.      Keterampilan mendidik, memberi petunjuk dan mendidik para karyawan dalam beberapa hal yang yang berhubungan atau tidak dengan pekerjaan.
9.      Rasional dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan yang diambil harus berlandaskan pemikiran sehat, rasional dan objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional.
10.  Pragmatisme. Membuat keputusan harus sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.
11.  Naluri prioritas, menetapkan skala prioritas apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
12.  Pandai mengatur waktu, mampu bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan waktu secara efesien.
13.  Kesederhanaan.
14.  Sifat keberanian, keberanian untuk mengambil keputusan dengan mengajak beberapa orang diantara banyaknya karyawan yang dimilki.
15.  Kemauan mendengar, menggali informasi dan mendengar ide dan keinginan karyawan, untuk pertimbangan saat mengambil keputusan.
2) Pendekatan keperilakuan (behavioral approach)
Dalam hal ini dilihat pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi karyawannya. Perilaku ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan antar karyawan. Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua dimensi, yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan, yang dijabarkan menjadi empat tingkat model efektivitas kepemimpinan. Menurut teori ini kepeimpinan terdiri atas empat sistem, yaitu:
1.      Exploitative authoritative, tidak ada kepercayaan kepada bawahan. Pemimpin ini selalu menggunakan ancaman dan hukuman pada bawahan.
2.      Benevolent authoritative, adanya kepercayaan namun disertai ancaman dan hukuman. Komunikasi tanpa kepercayaan.
3.      Consultative, sedikit kepercayaan. Proses pengambilan untuk hak penting tetap berada ditangan pemimpin, tetapi kepercayaan sudah merupakan dasar komunikasi.
4.      Participative, kepercayaan penuh dan komunikasi yang terbuka. Sistem yang ideal.

C. Sebab-sebab Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini Kartono, 1983: 29)
1) Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak dapat dibuat.
2) Teori sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari.
3) Teori Ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan melalui pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin.

D. Sifat-sifat Pemimpin
Ordway Ted mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut: (Kartini Kartono, 1983:37)
1)      Energi Jasmaniah dan Mental
Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak akan pernah habis.
2)      Kesadaran Akan Tujuan dan Arah
Ia memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan yang terarah.
3)      Antusiasme
Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberi harapan sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4)      Keramahan dan Kecintaan
Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain, sehigga menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
5)      Integritas
Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepenanggungan dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan.
6)      Penguasaan Teknis
Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka ia harus menguasai suatu pengetahuan atau kemampuan teknis.
7)      Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan (Decisiveness)
Dia harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehingga dia mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam pelaksanaannya.
8)      Kecerdasan
Melihat dan memahami sebab dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif.
9)      Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik, memotivasi karyawannya untuk berbuat sesuatu yang menguntungkan perusahaan.
10)  Kepercayaan (Faith)
Jika seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul kepercayaan dari bawahan terhadap pemimpin.

E. Tipe Kepemimpinan
Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut: (Kartini Kartono, 1983:69)
1.      Tipe kharismatik
Merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai keistimewaan tertentu.
2.      Tipe paternalistik dan maternalistis
Bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin ini kurang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berisiatif dan mengambil keputusan.
3.      Tipe militeristis
Banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atasan ke bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
4.      Tipe otokratis
Berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
5.      Tipe laissez faire
Membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri. Pemimpin hanya merupakan simbol yang tidak meiliki keterampilan
6.      Tipe populistis
Mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7.      Tipe administratif
Pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administratif secara efektif. Diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
8.      Tipe demokratis
Berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan kepada pengikutnya. Menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.

F. Keterampilan Pemimpin (Leadership Skills)
1.      Technical skills
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha merupakan pemimpin yang dapat menyusruh orang lain mengerjakan suatu pekerjaan namun dia harus mampu melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan tertentu.
2.      Human skills
Kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama orang lain.
3.      Conceptual skills
Kemampuan berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.

G. Power
Power atau kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ada perbedaan antara power dan authority. Authority adalah kekuasaan yang diberikan oleh pemimpin tertinggi kepada seseorang, sedangkan power adalah kekuasaan yang dimiliki oleh pimpinan yang didasarkan kepada kepribadian, kegiatan dan situasi. Ada beberapa tipe keuasaan:
1.    Personal power, juga disebut referent power atau charismatic power yaitu power yang melekat pada diri pemimpin. Pemimpin ini mempunyai daya tarik untuk menarik pengikutnya.
2.    Legitimate power, kekuasaan yang datang karena pengangkatan dari institusi yang lebih tinggi seorang kepala bagian pada sebuah perusaahn secara sah diangkat oleh surat keputusan pimpinan perusahaan.
3.    Expert power, kekuasaan yang diperoleh oleh pimpinan karena dia mempunyai pengetahuan dan keistimewaan tertentu.
4.    Political power, berasal dari penunjukkan kelompok. Pemimpin ini mampu bekerja sama dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat sehingga mengangkat dia menjadi pemimpin.

H. Fokus Kepemimpinan
 Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang tiga arah. Ia berusaha memimpin ke atas, lead up, yaitu mempengaruhi pimpinannya, dan meringankan beban atasan. Dia juga memimpin ke samping, lead across, yaitu membantu koleganya untuk mencapai hal produktif, dan memperoleh rasa saling hormat. Dan seterusnya memimpin ke bawah, lead down, yaitu membantu anak buah untuk menggali potensinya. Dalam hal tugas, pemimpin tidak terbatas pada anak buah, tapi juga ke samping dan ke atas.
Pemimpin yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri, dengan cara menginjak kebawah, menyikut kesamping dan menjilat keatas. Dia maju melalui penderitaan orang lain, merugikan pihak lain.
Kepemimpinan juga merupakan sebuah perjalanan pembelajaran. Perjalanan menjadi seorang pemimpin membutuhkan cara berpikir yang baru, keahlian baru dan kebiasaan baru. Semakin tinggi posisi seseorang, makin besar tanggung jawab, makin besar dampak potensialnya.




No comments:

Post a Comment