Saturday, December 23, 2017

Narkoba adalah Penjajah tanpa Wajah

Pada Rapat Koordinasi Nasional; Gerakan Nasional Penanganan Ancaman Narkoba Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2045 di Jakarta pada tanggal 4 Februari tahun 2015 lalu, Presiden Ir. H. Joko Widodo menyatakan Indonesia Darurat Narkoba! Lantas bagaimana maksud dari pernyataan tersebut? Berikut penjelasannya;



Narkoba adalah Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Mengubah struktur dan cara kerja otak pada sistem saraf pusat sehingga mengganggu daya pikir, daya ingat,konsentrasi, persepsi, perasaaan dan perilaku.

Pernyataan presiden cukup beralasan, mengingat berdasarkan Laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahguna Narkoba Tahun Anggaran 2014 oleh Badan Nasional Narkotika (BNN), pada tahun 2014, penyalahguna narkoba mencapai 3,8 juta sampai dengan 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia. Berdasarkan proyeksi perhitungan scenario naik, jumlah penyalahguna narkoba akan meningkat dari 4,1 orang pada tahun 2014 menjadi 5 juta orang pada tahun 2020.

Khusus untuk Jawa Timur, berdasarkan Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Semester 1, 2014, dalam rentang waktu berturut-turut yaitu 2010-2012 menempati urutan pertama jumlah kasus penyalahguna maupun peredaran narkoba. Pada 2015, dari 4,9 juta pengguna narkoba diseluruh Indonesia, 400 ribu pengguna berada di Jawa Timur.

Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Penyalahgunaan Narkoba diantaranya yang  pertama, Faktor individu, faktor Individu ini sangat dominan terjadi dari aspek kepribadian, meliputi; Tingkah laku anti social seperti; kepribadian ingin melanggar, sifat memberontak, melawan apa saja yang berbau otoritas, menolak nilai-nilai yang tradisional, mudah kecewa dan sifat tidak sabar. Kecemasan dan depresi dimana hal ini banyak terjadi pada orang yang tidak dapat menyelesaikan kesulitan hidupnya sehingga timbul depresi dan bisa jadi akan berakibat pada penyalahgunaan narkoba.
Kedua, Faktor sosial-budaya, Dari kondisi keluarga; hubungan keluarga yang kurang harmonis sehingga, Orang tua meninggal dls. Akan menyebabkan kurang nyamannya kondisi di dalam rumah. Dari pengaruh teman kelompok sebaya, keinginan untuk mencoba biasanya datang dari pengaruh teman, disamping rasa takut seseorang/anak untuk tidak diterima dalam kelompoknya akan menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba. Dari kondisi di Sekolah, kurang ketatnya peraturan sekolah tentang tata tertib penggunaan narkoba, sistem control yang kurang ketat akan menyebabkan orang/ anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba. Dan Faktor yang lain, Pengaruh iklan, biasanya promosi iklan yang berlebihan atau kurang jelas tentang khasiat suatu obat, akan menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba. Dan kehidupan modern, karena kehidupan modern yang lebih mengarah pada banyaknya tuntutan hidup, bisa menyebabkan stress yang pada akhirnya akan menyebabkan orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan Narkoba tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga merambah pelosok pedesaan. Penyalahguna atau korban penyalahgunaan narkoba pun dari beragam profesi maupun umur dan telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik kerugian biaya kesehatan, ekonomi dan social. Berdasarkan laporan akhir survey nasional perkembangan penyalahguna narkoba tahun anggaran 2014 oleh bnn, pada tahun 2020 diperkirakan kerugian meningkat dari Rp. 63,1 trilyun menjadi 143,8 trilyun. Jika dipilah, Rp. 56,1 trilyun untuk kerugian biaya pribadi dan Rp. 6,9 trilyun untuk kerugian biaya social. Khusus di jawa timur, diperkirakan kerugian ekonomi mencapai 9,5 trilyun pertahunnya dan itu belum termasuk kerugian yang tidak dapat dipulihkan, misalnya kematian korban penyalahgunaan narkoba. Makanya kita menyebutkan Narkoba sebagai Penjajah Tanpa Wajah.

Strategi di Lingkungan Keluarga, beberapa cara dapat dilakukan ; Orang tua harus memiliki pengetahuan secara jelas tentang narkoba, agar dapat memberikan pengetahuan dan pembekalan pada anak tentang ganasnya narkoba dan bagaimana cara menghindarinya. Hindari kepercayaan diri yang berlebihan bahwa anaknya adalah anak yang sempurna dan tidak punya masalah, ini perlu dilakukan agar secepatnya dapat mendeteksi dini bila ada perobahan yang tidak lazim pada anak. Jangan segan mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku pada anaknya. Cek secara berkala kondisi kamar -bila anak memiliki kamar pribadi, pakaian yang habis dipakai,  tas sekolah dan atribut lainnya. Dalam melakukannya perlu strategi yang baik agar tidak menimbulkan konflik dengan anaknya. Orang tua sebaiknya dapat menjadi model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus juga dapat berperan sebagai sahabatnya, agar anaknya tidak segan mencurahkan segala isi hati, pendapat dan permasalahan yang dihadapinya. Menerapkan dan membudayakan delapan fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari keluarga, agar muncul rasa nyaman pada anak ketika berada di lingkungan keluarganya.

Delapan fungsi keluarga dimaksud menurut BKKBN adalah, fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta & kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi & pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan yang kesemuanya harus dijalankan demi menjaga keharmonisan dan kebahagiaan dalam suatu keluarga.

Tips buat remaja agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan Narkoba; berhati-hati dalam pergaulan, bergaulah dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif. Hindari keluyuran malam, remaja yang terbiasa keluyuran malam sangat mudah tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk karena mereka merasa memiliki waktu bebas tanpa ada yang mengawasi. Dengarkan nasehat orang tua, pada dasarnya setiap orang tua menghendaki anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak mulia, dengarkan dan patuhi nasehat orang tua. Bentengi diri dengan agama, mendekatkan diri kepada Allah yang maha kuasa akan menjauhkan seseorang dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Selesaikan masalah anda, jangan lari dari masalah, selesaikan masalah anda agar anda dapat menjadalani hidup lebih tegar. Ingat masa depan. Memiliki hobby dan aktivitas positif, misalnya dengan olahraga, melukis, dan lainnya akan menjauhkan seseorang dari penyalahgunaan narkoba. Dan terpenting, Jangan mencoba! Kebanyakan mereka yang terjerumus pada awalnya dari sekedar coba-coba.



No comments:

Post a Comment