Pada
Rapat Koordinasi Nasional; Gerakan Nasional Penanganan Ancaman Narkoba Dalam
Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2045 di Jakarta pada tanggal 4 Februari tahun
2015 lalu, Presiden Ir. H. Joko Widodo menyatakan Indonesia Darurat Narkoba!
Lantas bagaimana maksud dari pernyataan tersebut? Berikut penjelasannya;
Narkoba adalah
Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Mengubah struktur dan cara kerja otak pada sistem saraf pusat
sehingga mengganggu daya pikir, daya ingat,konsentrasi, persepsi, perasaaan dan
perilaku.
Pernyataan
presiden cukup beralasan, mengingat berdasarkan Laporan Akhir Survei Nasional
Perkembangan Penyalahguna Narkoba Tahun Anggaran 2014 oleh Badan Nasional
Narkotika (BNN), pada tahun 2014, penyalahguna narkoba mencapai 3,8 juta sampai
dengan 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh
penduduk Indonesia. Berdasarkan proyeksi perhitungan scenario naik, jumlah
penyalahguna narkoba akan meningkat dari 4,1 orang pada tahun 2014 menjadi 5
juta orang pada tahun 2020.
Khusus
untuk Jawa Timur, berdasarkan Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan,
Semester 1, 2014, dalam rentang waktu berturut-turut yaitu 2010-2012 menempati
urutan pertama jumlah kasus penyalahguna maupun peredaran narkoba. Pada 2015,
dari 4,9 juta pengguna narkoba diseluruh Indonesia, 400 ribu pengguna berada di
Jawa Timur.
Faktor-Faktor
Penyebab terjadinya Penyalahgunaan Narkoba diantaranya yang pertama, Faktor individu, faktor
Individu ini sangat dominan terjadi dari aspek kepribadian, meliputi; Tingkah
laku anti social seperti; kepribadian ingin melanggar, sifat
memberontak, melawan apa saja yang berbau otoritas, menolak nilai-nilai yang
tradisional, mudah kecewa dan sifat tidak sabar. Kecemasan dan depresi dimana hal ini banyak
terjadi pada orang yang tidak dapat menyelesaikan kesulitan hidupnya sehingga
timbul depresi dan bisa jadi akan berakibat pada penyalahgunaan narkoba.
Kedua,
Faktor sosial-budaya, Dari kondisi keluarga; hubungan keluarga yang kurang harmonis
sehingga, Orang tua meninggal dls. Akan menyebabkan kurang nyamannya kondisi di
dalam rumah. Dari pengaruh teman kelompok
sebaya, keinginan
untuk mencoba biasanya datang dari pengaruh teman, disamping rasa takut
seseorang/anak untuk tidak diterima dalam kelompoknya akan menyebabkan
orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba. Dari kondisi di Sekolah, kurang ketatnya
peraturan sekolah tentang tata tertib penggunaan narkoba, sistem control yang
kurang ketat akan menyebabkan orang/ anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan
narkoba. Dan Faktor yang lain, Pengaruh iklan, biasanya promosi iklan yang berlebihan
atau kurang jelas tentang khasiat suatu obat, akan menyebabkan orang/anak
mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba. Dan kehidupan modern, karena kehidupan modern yang lebih mengarah pada banyaknya
tuntutan hidup, bisa menyebabkan stress yang pada akhirnya akan menyebabkan
orang/anak mencari kompensasi ke penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan
Narkoba tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga merambah pelosok
pedesaan. Penyalahguna atau korban penyalahgunaan narkoba pun dari beragam
profesi maupun umur dan telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik
kerugian biaya kesehatan, ekonomi dan social. Berdasarkan laporan akhir survey
nasional perkembangan penyalahguna narkoba tahun anggaran 2014 oleh bnn, pada
tahun 2020 diperkirakan kerugian meningkat dari Rp. 63,1 trilyun menjadi 143,8
trilyun. Jika dipilah, Rp. 56,1 trilyun untuk kerugian biaya pribadi dan Rp.
6,9 trilyun untuk kerugian biaya social. Khusus di jawa timur, diperkirakan
kerugian ekonomi mencapai 9,5 trilyun pertahunnya dan itu belum termasuk
kerugian yang tidak dapat dipulihkan, misalnya kematian korban penyalahgunaan
narkoba. Makanya kita menyebutkan Narkoba sebagai Penjajah Tanpa Wajah.
Strategi
di Lingkungan Keluarga, beberapa cara dapat dilakukan ; Orang tua harus memiliki
pengetahuan secara jelas tentang narkoba, agar dapat memberikan pengetahuan dan
pembekalan pada anak tentang ganasnya narkoba dan bagaimana cara
menghindarinya. Hindari kepercayaan diri yang berlebihan bahwa anaknya adalah
anak yang sempurna dan tidak punya masalah, ini perlu dilakukan agar secepatnya
dapat mendeteksi dini bila ada perobahan yang tidak lazim pada anak. Jangan
segan mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku
pada anaknya. Cek secara berkala kondisi kamar -bila anak memiliki kamar
pribadi, pakaian yang habis dipakai, tas
sekolah dan atribut lainnya. Dalam melakukannya perlu strategi yang baik agar
tidak menimbulkan konflik dengan anaknya. Orang tua sebaiknya dapat menjadi
model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus juga dapat berperan
sebagai sahabatnya, agar anaknya tidak segan mencurahkan segala isi hati,
pendapat dan permasalahan yang dihadapinya. Menerapkan dan membudayakan delapan
fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari keluarga, agar muncul rasa
nyaman pada anak ketika berada di lingkungan keluarganya.
Delapan
fungsi keluarga dimaksud menurut BKKBN adalah, fungsi agama, fungsi sosial
budaya, fungsi cinta & kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi,
fungsi sosialisasi & pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan yang
kesemuanya harus dijalankan demi menjaga keharmonisan dan kebahagiaan dalam
suatu keluarga.
Tips
buat remaja agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan Narkoba; berhati-hati
dalam pergaulan, bergaulah dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif.
Hindari keluyuran malam, remaja yang terbiasa keluyuran malam sangat mudah
tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk karena mereka merasa memiliki waktu bebas
tanpa ada yang mengawasi. Dengarkan nasehat orang tua, pada dasarnya setiap
orang tua menghendaki anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak mulia,
dengarkan dan patuhi nasehat orang tua. Bentengi diri dengan agama, mendekatkan
diri kepada Allah yang maha kuasa akan menjauhkan seseorang dari perbuatan
terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Selesaikan masalah anda,
jangan lari dari masalah, selesaikan masalah anda agar anda dapat menjadalani
hidup lebih tegar. Ingat masa depan. Memiliki hobby dan aktivitas positif,
misalnya dengan olahraga, melukis, dan lainnya akan menjauhkan seseorang dari
penyalahgunaan narkoba. Dan terpenting, Jangan mencoba! Kebanyakan mereka yang
terjerumus pada awalnya dari sekedar coba-coba.
No comments:
Post a Comment