Dalam setiap waktu aku lalui
sungguh harus aku akui
jika dalam hati ada iri
entah harus diterima
dalam perih kejujuranku
jujur aku iri...
Ketika pagi beranjak
dia ada yang menyapa, walau sekedar 'selamat pagi'
setidaknya paginya tersambut akan harapan dan kenyataan
sedangku hanya bertemankan kokok ayam
jujur aku iri.....
Ketika diri mulai tersibukkan oleh pekerjaan
dia ada yang mengingatkan 'hatihati dijalan'
selalu ada doa dalam tiap harap dan nyata
sedangku hanya bersapakan bising kendaraan
jujur aku iri...
Ketika pekerjaan menyibukkanku
dia ada yang mengingatkan 'jangan lupa makan, entar sakit lo!'
sekedar merasa peduli
bahwa harap dan kenyataan kan selalu terbaikkan
sedangku hanya bersanding alarm dipojok dinding
jujur aku iri...
Ketika gelap menghampiri
dia ada yang menegur 'jangan lupa sholat dulu, biar pekerjaannya lancar'
sekedar memberikan jalan karena hidup tak cuma dunia
sedangku masih termenung karena gelap kan selimuti raga ini
jujur aku iri...
Ketika lelap tak dapat tertahan
dia ada yang menyahut 'selamat tidur yah, jangan lupa baca doa, dan semoga mimpiin aku!
Dalam sadar harapan terlampau nyata untuk terlukiskan
sedangku terlalu lelah dalam tumpukan beban hidup
jujur aku iri...
Ketika tuhan menciptakan makhluknya secara berpasangan
dia telah temukan pasangannya, walau jodoh masih menjadi harap
karena nyata dia telah bersamanya
sedangku masih terlalu bingung dalam tanya, siapakah dia?
sungguh harus aku akui
jika dalam hati ada iri
entah harus diterima
dalam perih kejujuranku
jujur aku iri...
Ketika pagi beranjak
dia ada yang menyapa, walau sekedar 'selamat pagi'
setidaknya paginya tersambut akan harapan dan kenyataan
sedangku hanya bertemankan kokok ayam
jujur aku iri.....
Ketika diri mulai tersibukkan oleh pekerjaan
dia ada yang mengingatkan 'hatihati dijalan'
selalu ada doa dalam tiap harap dan nyata
sedangku hanya bersapakan bising kendaraan
jujur aku iri...
Ketika pekerjaan menyibukkanku
dia ada yang mengingatkan 'jangan lupa makan, entar sakit lo!'
sekedar merasa peduli
bahwa harap dan kenyataan kan selalu terbaikkan
sedangku hanya bersanding alarm dipojok dinding
jujur aku iri...
Ketika gelap menghampiri
dia ada yang menegur 'jangan lupa sholat dulu, biar pekerjaannya lancar'
sekedar memberikan jalan karena hidup tak cuma dunia
sedangku masih termenung karena gelap kan selimuti raga ini
jujur aku iri...
Ketika lelap tak dapat tertahan
dia ada yang menyahut 'selamat tidur yah, jangan lupa baca doa, dan semoga mimpiin aku!
Dalam sadar harapan terlampau nyata untuk terlukiskan
sedangku terlalu lelah dalam tumpukan beban hidup
jujur aku iri...
Ketika tuhan menciptakan makhluknya secara berpasangan
dia telah temukan pasangannya, walau jodoh masih menjadi harap
karena nyata dia telah bersamanya
sedangku masih terlalu bingung dalam tanya, siapakah dia?
Jujur aku iri....
Ketika harihari dilalui dalam senyuman, dan senyum itu bukanlah hanya milik sendiri
karena ada dia yang selalu berharap bahwa kenyataan sungguh begitu indah
sedangku masih bertatapan sepi dalam sepenggal jalan berliku ini
jujur aku iri...
Ketika kusadari aku masih sendiri, tanpanya yang mereka kata kekasih, yang mereka bangga pujaan hati, tanpanya yang mereka sapa sayang dan tanpanya yang terlalu tercinta,
dia yang telah dapatkan itu; biarlah aku menunggu
dan
jujur aku mengerti...
Tuhanku tidak selamanya mengisyaratkan keburukan dalam setiap ungkap salah
dia mencoba melindungiku dari salah satu fitnah ciptaannya
dia berharap yang terbaik bagiku, karena ternyata 'ia'-pun berharap nyata: 'Kutunggu engkau menjemputku, tuk kujadikan imam dunia akhiratku'
25desember2014
No comments:
Post a Comment