hahaha
jangan kau tertawakan aku dalam kebahagiaan ini
ternyata semua mulai jelas dalam sedikit saja
itu yang aku harapkan dalam setiap gelap malam
tergantung dalam setiap tanya tentang arti rindu
dimana ia kan berlabuh sebelum senja menutup semua
isyarat dan tanda tanya hapuskan lamunanku
terbayang bagaimana akhirnya kan tercipta bahagia
sekali dalam selamanya, itu nyata
tak sekedar terlamunkan
:seperti saat ini kualami
hahaha
disana masih tetap membungkam saja
suara gemuruh arti ini telah menggema, di
rumah
,antara tanah menggunduk
,serpihan kaca
,depan tungku api
dan setiap oretan pilu antara hitam, biru, hijau
pun semua hal kan tercurahkan semua
tak peduli bagaimana akhirnya ia tercipta
bisik tetap lebih menikmati kebisuan
daripada hanya terbuang bersama angin
berhembus dalam butiran pasir kemarau
tapi biarlah semua begitu, aku membencinya
hahaha
jangan kalian olok aku dengan yang kubanggakan
sakit itu tetap tak tergantikan
:aku menikmatinya
dalam setiap bayang terjerembab masa lalu
terlalu kelam tuk terlupakan
saja terangkai dibalik layar
mengedipkan angka dalam abjad ungkapan
sial! kau acuhkan semua
telanjangkan hati, aku malu
tidak, aku merasa lega saat ini!
yah tuk hitungan detik
karena jawab akhirnya membangunkan semuanya
jangan kau tertawakan aku dalam kebahagiaan ini
ternyata semua mulai jelas dalam sedikit saja
itu yang aku harapkan dalam setiap gelap malam
tergantung dalam setiap tanya tentang arti rindu
dimana ia kan berlabuh sebelum senja menutup semua
isyarat dan tanda tanya hapuskan lamunanku
terbayang bagaimana akhirnya kan tercipta bahagia
sekali dalam selamanya, itu nyata
tak sekedar terlamunkan
:seperti saat ini kualami
hahaha
disana masih tetap membungkam saja
suara gemuruh arti ini telah menggema, di
rumah
,antara tanah menggunduk
,serpihan kaca
,depan tungku api
dan setiap oretan pilu antara hitam, biru, hijau
pun semua hal kan tercurahkan semua
tak peduli bagaimana akhirnya ia tercipta
bisik tetap lebih menikmati kebisuan
daripada hanya terbuang bersama angin
berhembus dalam butiran pasir kemarau
tapi biarlah semua begitu, aku membencinya
hahaha
jangan kalian olok aku dengan yang kubanggakan
sakit itu tetap tak tergantikan
:aku menikmatinya
dalam setiap bayang terjerembab masa lalu
terlalu kelam tuk terlupakan
saja terangkai dibalik layar
mengedipkan angka dalam abjad ungkapan
sial! kau acuhkan semua
telanjangkan hati, aku malu
tidak, aku merasa lega saat ini!
yah tuk hitungan detik
karena jawab akhirnya membangunkan semuanya
27januari2015
No comments:
Post a Comment