Thursday, September 14, 2017

Cerita Kambing Hari Ini



 
Mungkin tidak untuk menggurui atau sekedar memamerkan diri tentang apa yang harusnya terjadi, bahwa cinta memang tidak pernah membatasi siapa pun untuk memiliki.
Dalam beberapa hari ini setiap pagi aku selalu keluar pesantren membeli konsumsi salah satu pengajar materi pembelajaran, seperti biasanya, tidak ada hal yang berarti. Lari pagi – membeli – lalu kembali. Dengan jaket hitam yang tetap setia menemani.
Hanya saja untuk hari ini, aku harus melihat dua ekor kambing berusaha menyeberangi jalan, jantan dan betina. Ketika berada ditengah jalan, mobil pick-up membawa tumpukan bal tembakau lewat dengan kecepatan tinggi, berusaha menghindar dengan tidak lagi melewati jalur kiri, mengambil jalan orang lain, biar melanggar asal tidak mencederai.
Sialnya tidak hanya satu mobil yang mencoba melintasi, mobil yang kedua mencoba mengikuti, kambing yang pelan berlari harus tertabrak oleh bagian kiri lampu mobil. PYARR, kaca lampu pecah berhamburan terkena tanduk panjang si jantan, si betina yang sudah terkadung pergi harus kembali menjemput ’kawan’ mencoba memberi perhatian. Roda mobil menginjak tali, si jantan tak dapat berjalan sempurna karena pincang dikaki. Aku menarik tali, menyuruh pengemudi untuk bergeser sedikit maju.
Aku dimarahi: “mangkana mun ngowan embi’en tale’e ma’ ta’ ajhelen ka tenga jhelen” aku menimpali “ta’ langkong kawle coma kun ngampong lebet ta’ oning.”
Kini aku mengerti, bahwa memberi perhatian tidak untuk memamerkan diri, hanya berusaha memberi tahu kalua kita peduli, terlebih pada pasangan yang sangat dicintai. Dan kambing telah mengajarkanku hari ini, di pagi saat aku merindu sang kekasih pujaan hati, Ris!

No comments:

Post a Comment